Hanya Islam yang Bisa Mewujudkan Keamanan di Gaza

Goresan Pena Dakwah
0
ilustrasi: keluarga Gaza (pinterest)


Oleh : Dewi Putri, S.Pd

Aktivis Dakwah Muslimah


Beritanusaindo.my.id-OPINI--Dilansir dari antaranews.com, 11 September 2024, pasukan Israel mengubah "zona kemanusiaan aman" di Jalur Gaza menjadi tumpukan puing-puing dan abu. Menyisakan hanya 9,5 persen wilayah yang disebut "zona aman" bagi warga sipil yang mengungsi, ungkap Pertahanan Sipil Palestina di Gaza. 


Menurut pernyataan yang dirilis otoritas tersebut, pada awal invasi darat Israel ke Gaza awal November 2023, pasukan Israel mengusir ratusan ribu warga sipil dari Gaza utara ke Gaza selatan, mengklaim area tersebut sebagai "zona kemanusiaan yang aman." 


Perang Palestina-Zionis yang terjadi saat ini di Gaza dan sekitarnya, bukan sekedar kejahatan kemanusiaan. Bukan pula serangan zionis akibat dari serangan Hamas 7 Oktober 2023 lalu. Sebaliknya serangan Zionis di Palestina ialah agenda perang ideologi, penjajahan, terstruktur dan masif dilakukan. Zionis tidak akan mampu jika hanya berdiri sendiri, melainkan ada bekingan yang besar dari negara adi daya. 

Baca juga: 

Remisi Napi, Bukti Lemahnya Sanksi Dalam Sistem Demokrasi


Zionis ibarat anak emas yang dipelihara oleh negara yang menerapkan sistem kapitalisme sekularisme. Zionis memang sudah diniatkan untuk ada di negara Timur Tengah sebagai sumber masalah. Upaya itu dilakukan demi menjadikan sistem kapitalisme menguasai wilayah Timur Tengah. 


Tentu kita akan sadar, penjajah sesungguhnya ialah sistem kapitalisme. Maka tidak heran, negara kampiun kapitalisme secara terbuka memberikan dukungan kepada Zionis mulai dari senjata hingga dana. Negara tersebut berkeinginan untuk memiliki kekuasaan terutama di negeri-negeri muslim yang memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah. 


Penjajahan ialah keniscayaan bagi negara yang dijajah. Sebagaimana fakta yang terlihat, sampai detik ini mulai dari serangan Zionis pada tanggal 7 Oktover 2023, telah banyak menewaskan warga Gaza. Sampai sekarang warga Gaza tetap diblokade oleh Zionis, sehingga menyebabkan kehancuran di wilayah Gaza. Termasuk dari sisi logistiknya seperti obat-obatan, makanan, krisis air bersih dan kelangakaan lainya. 


Negara adidaya yang menerapkan sistem kapitalisme sengaja menggunakan Zionis untuk memerangi Palestina. Meskipun terkadang menggunakan negara lain untuk menyerang. Begitulah ketika sistem kapitalisme berkuasa, telah membawa kesengsaraan yang mendalam bagi umat manusia dan membawa malapetaka bagi kaum muslim. 

Baca juga: 

Ketika Madrasatul Ula Terjebak Kapitalisme


Bahkan sistem kapitalisme telah menundukkan dan membuat pemimpin negari-negeri muslim tidak mau perduli terhadap saudara seakidahnya. Mereka sengaja memberikan dukungan pada negara adidaya tersebut untuk menjajah negeri kaum muslim. Mirisnya, Mesir sebagai negara tetangga malah meninggikan temboknya, bentuk tidak perdulinya terhadap warga Rafah Palestina. 


Begitulah buruknya sistem  kapitalisme yang mampu merusak akidah kaum muslim dan persatuan umat Islam. Jadi genosida yang terjadi sejatinya adalah perang ideologi Islam melawan ideologi kapitalisme. Sebab yang menjadi musuh ideologi kapitalisme ialah ideologi Islam. 


Ideologi Islam sejatinya diemban oleh setiap elemen masyarakat, individu hingga negara. Akan tetapi saat ini ideologi Islam hanya diemban oleh individu saja, belum ada negara yang mengembannya. Perang melawan ideologi kapitalisme hanya dilakukan oleh individu muslim Palestina dan kelompok perlawanan saja, karena ketiadaan negara yang mengembanya.


Dengan demikian Zionis dan Amerika serikat telah dipermalukan oleh warga Gaza. Dengan ketabahan muslim Palestina dalam menghadapi zionis. Jika ideologi Islam yang masih diemban oleh individu saja mampu mempermalukan mereka, maka bayangkan jika ideologi Islam diemban oleh negara. 

Baca juga: 

Mewujudkan Ketahanan Pangan, Antara Harapan dan Kenyataan


Karena itu, ideologi Islam harus diemban oleh negara agar bisa menerapan hukum syariat secara kafah. Sebab penerapan hukum syariat akan membawa kemaslahatan. Kaum muslimin akan hidup dalam kemuliaan dan keamanan. Ketika ada penjajah seperti Zionis dan negara-negara kafir lainnya yang terang-terangan memusuhi Daulah Khilafah, maka negara khilafah akan menyerukan jihad untuk membebaskan kaum muslimin sebab begitulah syariatnya.


Tidak hanya itu, seruan jihad adalah upaya negara Khilafah melindungi kaum muslimin dari segala marabahaya akibat diterapkan sistem kapitalisme. Dengan demikian, karena Khilafah Islamiyaah saat ini belum ada, maka dibutuhkan kesadaran untuk mengembalikan kehidupan Islam yang pernah dibangun di Madinah. Untuk itu, dibutuhkan metode seperti yang dilakukan oleh Rasulullah agar bisa melanjutkan kembali kehidupan Islam. Wallahualam bissawab. [ry].

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)