Genosida Palestina Terus Terjadi, Butuh Solusi Hakiki

Admin Beritanusaindo
0

 


Bungkamnya penguasa muslim dan masih menjalin kerjasama dengan AS serta Zionis adalah bentuk pengkhianatan nyata. Selain karena ada di bawah kendali AS penguasa muslim tersebut terpapar al-Wahn (cinta dunia dan takut mati) sebagai pengaruh dari kapitalisme sekuler yang diadopsi seluruh negeri. 


Oleh Suryani

Pegiat Literasi


Beritakan.my.id - OPINI - Genosida di Palestina masih saja berlangsung, meskipun seluruh dunia telah bersuara agar Israel segera menghentikan aksinya, namun tidak ada tanda-tanda mereka mau menghentikan apalagi mengakhiri perang tersebut. Ribuan nyawa rakyat sipil telah syahid yang didominasi oleh perempuan dan anak-anak. Tidak ada satu pun tempat aman bagi mereka. 


Bahkan serangan brutal pun terjadi ketika sejumlah keluarga sedang mengantre untuk mendapat bantuan gizi dan layanan kesehatan di pos media di Deir al-Balah. Sedikitnya 15 orang terbunuh, termasuk di dalamnya 10 anak-anak. Mereka dilaporkan tewas akibat serangan Israel yang menghantam warga di luar posko layanan kesehatan di Gaza Tengah, pada Kamis 10/07/2025. (Tirto.id, 11 Juli 2925)


Genosida Israel terhadap Palestina seolah tidak bisa dihentikan, bukan karena kuatnya negara zionis tersebut, melainkan dukungan sekutu-sekutunya yang begitu besar dan lemahnya negeri-negari muslim. Bahkan ketika ada suara-suara yang nyaring menyuarakan kebenaran tentang konspirasi mereka segera dibungkam.


Salah satunya Francesca Albanese yang merupakan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dikenal paling vokal mengkritik genosida Israel ke Gaza, dia dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat pada Rabu 09/07/2025 waktu setempat, terkait laporan yang disampaikannya pada tanggal 30 Juni lalu, yakni telah menuding lebih dari 60 perusahan termasuk raksasa teknologi AS seperti Google, Amazon, Microsof terlibat dalam  "Tranformasi ekonomi pendudukan Israel menjadi ekonomi genosida".


Francesca Albanese mengatakan bukan warga Israel yang menjadi kaya karena genosida ini, tetapi yang meraup keuntungan besar adalah korporasi-korporasi besar dan oligarki yang berhubung dengan industri pertahanan, termasuk Eropa dan AS. (Gazamedia.net, 10/07/2025)


Francesca bisa jadi bukan satu-satunya yang dibungkam sikap kritisnya oleh Amerika Serikat yang notabene pendukung utama Zionis Israel. Oleh karenanya AS maupun Zionis yang haus dengan darah Gaza tidak akan membiarkan suara-suara pembelaan dan penentangan  muncul. Bahkan pemberitaan di media semisal media sosial kerap dihapus atau akun-akunnya diblokir. 


Tindakan keji mereka bukan semata menggiring media pro Zionis tapi berbagai aksi nyata terus dipertontonkan dengan cara memblokade bantuan dari luar dengan maksud Palestina lemah secara fisik dan mental. Meski demikian, bombardir terhadap Gaza terus dilakukan bahkan mereka menetapkan titik distribusi bantuan lalu menjadikannya sasaran penyerangan, hingga meruntuhkan rumah sakit, sekolah dan tempat ibadah. Sungguh kekejian yang sudah melampaui batas-batas kemanusian.


Apa yang dilakukan penguasa muslim? Mereka bungkam dan menutup mata atas kekejian tersebut. Dan yang lebih menyakitkan, para penguasa tersebut bergandeng mesra menjalin diplomatif dan ekonomi dengan negara Zionis dan sekutu-sekutunya, seolah tidak ada genosida yang tengah berlangsung pada saudara  mereka. 


Bungkamnya penguasa muslim dan masih menjalin kerjasama dengan AS serta Zionis adalah bentuk pengkhianatan nyata. Selain karena ada di bawah kendali AS penguasa muslim tersebut terpapar al-Wahn (cinta dunia dan takut mati) sebagai pengaruh dari kapitalisme sekuler yang diadopsi seluruh negeri. 


Sistem kapitalisme juga membuat para pemimpin senantiasa tunduk dan patuh pada arahan Barat, khususnya Amerika Serikat. Mereka kerap mengekor pada setiap kebijakan internasional dari negara-negara Barat, termasuk solusi dua negara yang ditawarkannya. Jelas hal itu tidak bisa diikuti, karena sama saja dengan menyetujui pengambilalihan tanah Palestina. Bahkan gencatan senjata pun kerap mereka khianati.


Untuk itu umat Islam harus terus membangun narasi akan  solusi hakiki untuk Palestina hanyalah jihad dan khilafah. Semua umat yang sudah memahami akar masalahnya, berkewajiban menyadarkan muslim yang lain.  Gerakan ini akan membangun kesadaran dan kekuatan umat atas dasar kesadaran.


Terbentuknya kesadaran umum pada mayoritas umat akan mendorong umat  fokus terus berjuang di jalan dakwah sesuai dengan thariqah Rasulullah.  Karena hanya thariqah Rasulullah-lah yang akan menghantarkan kepada kemenangan. Kemenangan yang dibentuk dari kekuatan iman dan ukhuwah islamiah. Sebagaimana firman Allah ta'ala yang berbunyi:


"Orang-orang yang beriman itu sesungguhnya bersaudara......".   (TQS al-Hujurat ayat 10)


Itulah sejatinya kaum muslim, walau pun tidak ada jalur nasab, namun mereka disatukan oleh akidah islamiyah. Bahkan Rasulullah membuat perumpamaan persaudaraan kaum muslim ibarat satu tubuh dimana ketika salah satu anggotanya sakit, maka seluruhnya merasakan sakit.


"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi, bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuhnya yang sakit maka seluruh tubuh akan merasakannya dengan menjaga (tidak tidur) dan merasa demam".  (HR  Muslim)


Ukhuwah dalam kekuatan iman itulah yang dibangun Rasulullah dalam membentuk kader-kader pejuang hingga mampu menggentarkan musuh melalui dakwah dan jihad. Beliau tidak mengajarkan kekerasaan melainkan membina individu secara ideologis, membangun kesadaran kolektif, menggalang dukungan masyarakat secara menyeluruh dengan tahapan-tahapan berikut ini:


Pertamapembinaan untuk membentuk individu-individu berkepribadian Islam.  Keduatahap berinteraksi dengan umat melalui aktifitas dakwah fikriyyah. Ketiga penerapan aturan Islam dalam bingkai negara. Di tahapan terakhir inilah Rasulullah dan umatnya mendapat pertolongan dari penduduk Madinah yang menjadi awal berdirinya negara Islam pertama. Itulah jalan yang sesuai dengan wahyu, seharusnya menjadi rujukan pertama bagi setiap gerakan dakwah yang menginginkan perubahan hakiki dan kemenangan hakiki.


Maka dari itu, para pengemban dakwah harus  istikamah dan terus waspada akan adanya bahaya yang mengancam dakwah mereka, baik bahaya kelas, maupun bahaya ideologi.  Kedua bahaya ini harus diwaspadai karena akan memalingkan umat dari thariqah dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.


Mereka harus yakin bahwa thariqah inilah yang akan menghantarkan kepada kemenangan umat Islam  termasuk mengusir penjajah Yahudi dari bumi Palestina. Sesuai dengan  janji Allah Swt. dalam surat An-Nur ayat 55.


Wallahu alam bi sawwab.


Editor: Rens

Disclaimer: Beritakan adalah sarana edukasi masyarakat. Silahkan kirimkan tulisan anda ke media kami. Beritakan akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa opini, SP, puisi, cerpen, sejarah Islam, tsaqafah Islam, fiqih, olah raga, story telling, makanan, kesehatan, dan tulisan lainnya. Dengan catatan tulisan tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam, hoax, dan mengandung ujaran kebencian. Tulisan yang dikirim dan dimuat di media Beritakan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)