Perubahan Melalui Demokrasi, Hanya Ilusi

Admin Beritanusaindo
0

 

Sumber ilustrasi gambar: UMSU


Dalam sistem demokrasi perubahan yang terjadi hanyalah ilusi, tidak akan mencapai level hakiki. Karena biang keladi dari semua permasalahan yang ada adalah akibat sistem demokrasi.



Oleh Jumiati Muslimin 

Kontributor Beritanusaindo 



Bertanusaindo.my.id - OPINI - Dilansir oleh voaindonesia.com (22/08/24), di depan kompleks Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Perwakilan Rakyat (DPR/MPR), di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (22/8), ribuan masa berdemonstrasi untuk menolak adanya Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) karena akan membatalkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pilkada. 


Dengan adanya isu tersebut, massa tidak tinggal diam. Massa yang hadir untuk berdemonstrasi datang dari berbagai kalangan yaitu buruh, masyarakat, mahasiswa, hingga sejumlah komika. Mereka menuntut pemerintah dan wakil rakyat untuk mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (20/8) lalu. 


Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa mengeluarkan putusan bahwa gabungan partai politik maupun partai politik yang menjadi peserta pemilu bisa mendaftarkan diri sebagai pasangan calon kepala daerah walaupun tidak memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). 


Baca juga: Moderasi itu Racun Pemikiran


Dengan adanya keputusan MK, pejabat Negara malah ingin mengubah keputusan tersebut sesuai dengan keinginan mereka, dan membatasi para paslon yang ingin mencalonkan diri dengan syarat dan ketentuan sesuai dari penguasa. Hal ini menimbulkan kegeraman dari berbagai elemen, termasuk sejumlah komika bahkan artis yang ikut turun aksi. Mereka yang biasa diam dan hanya mengamati kini ikut turun ke jalan untuk menyuarakan ketidakadilan yang dilakukan penguasa. 


Negara dalam keadaan tidak baik-baik saja. Negara bagaikan pion-pion catur yang bisa dipindah-pindah sesuka hati sesuai keinginan. Masyarakat pun merasa prihatin dengan kondisi negara yang dikuasi oleh para penguasa tertentu. Mereka membagi-bagi kursi kekuasan, kepada anak serta keluarga mereka sendiri sedangkan yang lain tidak diberi ruang untuk duduk di kursi pemerintahan. Inilah yang menyebabkan berbagai kalangan turun ke jalan untuk melakukan aksi protes. 


Baca juga: Gadai SK? Bukti Mahalnya Politik di Negeri Ini


Aksi para demonstran menunjukan adanya keinginan perubahan terhadap kondisi negara agar menjadi lebih baik. Kondisi ini akibat penerapan sistem kapitalisme yang berlandaskan sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan) sehingga meniscayakan manusia sebagai pembuat aturan. Padahal akal manusia terbatas sehingga aturan yang dilahirkan membawa pada kerusakan di segala bidang dan rakyat menjadi korban. 


Namun perubahan seperti apakah yang mereka inginkan? Kesadaran umat akan kezaliman ini memang diacungi jempol. Namun yang dilakukan belum berstandarkan pada pemahaman perubahan yang benar, serta akar masalah maupun solusi yang benar. Mereka masih berharap pada demokrasi. Padahal sudah jelas, mengharapkan perubahan yang hakiki dengan sistem sekarang hanyalah sebuah ilusi karena penindasan, ketidakadilan, dan segala bentuk kezaliman terhadap rakyat lahir dari sistem kapitalisme sekuler demokrasi. 


Mempertahankan demokrasi sama halnya dengan mempertahankan kezaliman dan ketidakadilan. Maka, yang harus dilakukan adalah berjuang bersama dengan para aktivis dakwah untuk mengembalikan aturan Islam di tengah-tengah kehidupan umat. 


Baca jugaKejahatan Anak Makin Menjadi Akibat Sistem Demokrasi


Tidak ada aturan lain yang patut dipertahankan selain aturan yang datang dari Sang Khaliq, yaitu Allah Swt.. Aturan yang diperintahkan-Nya mutlak untuk diterapkan dan tidak ada sedikit pun bisa diotak-atik sesuai nafsu manusia.


Lebih-lebih dalam pemilihan khalifah dan pemilihan pejabat lainnya. Mereka yang dipilih bukan berdasarkan pewarisan karena anak atau keluarga, melainkan harus memenuhi syarat-syarat yang ada dalam hukum syara'. 


Maka yang harus diperjuangkan adalah mengembalikan aturan Islam dalam naungan Khilafah. Umat membutuhkan hadirnya kelompok dakwah ideologis yang akan berperan penting untuk mengajak berbagai elemen kepada perjuangan perubahan yang benar. 

Wallahu'alam bish shawab. [Rens]


Disclaimer: Beritanusaindo adalah sarana edukasi masyarakat. Silahkan kirimkan tulisan anda ke media kami. Beritanusaindo akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa opini, SP, puisi, cerpen, sejarah Islam, tsaqafah Islam, fiqih, olah raga, story telling, makanan, kesehatan, dan tulisan lainnya. Dengan catatan tulisan tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam, hoax, dan mengandung ujaran kebencian. Tulisan yang dikirim dan dimuat di media Beritanusaindo sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)