Oleh : Dewi Putri Lestari
Pegiat Pena Banua
Beritanusaindo.my.id--OPINI, Al Jazeera pada sabtu, 26 oktober memberitakan sebanyak 88 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza pada jumat, 25 oktober, 14 anak-anak yang diserang atas bangunan tempat tinggal di Khan Younis.
Serangan militer Israel ke Khan Younis juga menghancurkan kawasan pemukiman serta rumah sakit, yang menjadi korban banyak perempuan dan anak. Pada jumat, 25 oktober beberapa warga kembali ke tempat kejadian mengais puing-puing untuk mengambil beberapa pakaian dan dokumen mereka, sementara anak-anak mencari mainan mereka.
Baca juga:
Di Lebanon, kementerian kesehatan negara mengatakan jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah melonjak menjadi 2.634 dalam beberapa minggu terakhir akibat dari meningkatnya serangan di negara itu.
Militer Israel mengatakan bahwa pasukan mereka membunuh sejumlah pria bersenjata Palestina dalam serangan udara dan darat di jalur Gaza selatan dan membongkar infrastruktur militer (CNNIndonesia.com, 26-10-2024).
Baca juga:
Makan Bergizi Gratis, Siapa yang Diuntungkan?
Kita melihat kekejaman yang dilakukan oleh zionis sangat kuat dan tidak ada yang mampu menghentikannya. Situasi palestina makin parah akibat serangan Zionis, bahkan Zionis juga melakukan penyerangan terhadap libanon, yaman dan iran.
Namun dunia tak berdaya mengatasi kondisi buruk ini. Di dalam Al-Qur’an, disebutkan bahwa umat manusia yang paling buruk yaitu manusia yang mengabaikan perintah Tuhannya, namun sebaliknya, apabila ketika kita menyerahkan seluruh emosi dan tindakan kita terhadap perintah Allah maka kita akan menjadi umat terbaik.
Allah Swt. berfirman yang artinya, “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (TQS Ali Imran :110).
Seruan sekeras apa pun tidak akan menghentikan kebengisan tentara Yahudi ini karena negara telah tersekat-sekat dengan nasionalisme. Jadi, sekeras apapun kita melakukan tindakan, tidak akan berpengaruh besar untuk memperbaiki keadaan.
Mirisnya, bahwa negeri-negeri muslim juga bersikap sama, mereka bungkam dan hanya bisa menyaksikan kebiadaban luar biasa yang dilakukan Yahudi. Kematian yang terjadi hingga saat ini tidak mampu untuk menggerakkan hati kaum muslimin.
Nyata sudah, bahwa model kehidupan yang dibangun saat ini rusak dan penuh kebobrokan. Tidak hanya mendukung penjajah, namun juga menganggap nyawa manusia tidak ada harganya, bahkan perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah menjadi sasaran kebrutalan yang tak terelakkan.
Baca juga:
Gen Z Pantang Gengsi, Jadilah Agen Revolusi
Jelaslah bahwa cara hidup sekuler kapitalisme yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya dan bebas melakukan apa saja demi mencapai tujuan duniawi semata. Tidak heran mereka hanya memikirkan kehidupan duniawi dibandingkan kehidupan setelahnya.
Ketidakberdayaan para pemimpin dunia dan lembaga-lembaga internasional semestinya sudah cukup menunjukkan kegagalan sistem kapitalisme dan demokrasi dalam mewujudkan dunia yang aman dan berkeadilan.
Di sisi lain, Barat masih terus mengaruskan demokrasi ke berbagai negeri sebagai alat penjajahan. Oleh karena itu umat harus membuang demokrasi dan menyadari urgensi menghadirkan solusi hakiki yaitu Khilafah yang akan memobilisir semua kekuatan, termasuk tentara yang akan membebaskan Palestina.
Untuk itu, kita tidak bisa menaruh harapan kepada hukum dan lembaga internasional yang tidak adil. Kita harus menyadari bahwa kita membutuhkan hukum Islam untuk diterapkan hari ini. Menegakkan sistem khilafah mengikuti metode dakwah Rasulullah, di mana metode dakwah tersebut adalah dakwah politis, melalui pemikiran dan tanpa kekerasan. Wallahualam bissawab. [ry].