Khilafah Solusi untuk Palestina

Muslimah Pembelajar
0

 



Oleh Fatiha Shidqy A


Kondisi rakyat Palestina menunjukkan betapa tidak berkeprimanusiaan dan betapa kerasnya hati bangsa zionis Israel. Kezaliman mereka tidak berkesudahan untuk melemahkan rakyat Palestina yang aslinya sudah tidak berdaya. 


Dilansir dari Al-Jazeera, sejak dini hari 31 Maret 2025, pasukan Israel telah melakukan serangan mematikan di jalur Gaza, terutama di Khan Younis. Sedikitnya tujuh rumah dari keluarga yang berbeda ini, diserang pada 30 Maret 2025 ketika umat Islam Palestina merayakan hari pertama Idulfitri. Ternyata, serangan tersebut berlanjut hingga hari kedua Idulfitri yang mana, warga Palestina tetap bersilaturrahmi kepada sesama walau pun perang terjadi.


Kabar menyedihkan bagi umat muslim di dunia semakin menggebu-gebu. Umat Palestina bersatu dengan kekuatan penuh melawan singa kejam di hadapan mereka. Tidak mempan, tidak jera. Pasti ada lelah ikut menyerang. Bagaimana tidak? Sudah ratusan tahun lebih Palestina dijajah, dibombardir, dienyahkan dari tempat tinggalnya sendiri. Ratusan juta lebih para pejuang ditembak tiba-tiba. Ledakan demi ledakan membuat anak kecil dan bayi terkejut tidak ada habisnya. Rumah-rumah yang seharusnya menjadi hak mereka diambil alih secara paksa, menyisakan puing-puing gosong tak berguna. Akhirnya, semua musnah dalam keadaan mengenaskan. 


Manusia berhati nurani pastilah masih membela Palestina. Namun seiring berjalannya waktu, sayang hanya dapat berdoa harap kebebasannya. 


Egois sekali rasanya. Islam yang termasuk ke dalam mayoritas agama di seluruh dunia, tidak bergerak untuk memperjuangkan Palestina. Para penguasa didekatnya pun tidak memilih untuk membantu, malah menerima sogokan dari pihak lain. Akibatnya, sampai sekarang Palestina belum mencapai kebebasan yang seharusnya mereka dapatkan. 


Hari raya telah tiba. Sudah menjadi sebuah tradisi bagi umat Islam meramaikannya. Bersalaman, saling meminta maaf, dan berbagi hal-hal baik. Tidak menjadi halangan untuk warga Palestina melakukan semua itu. Tetap bersalaman, berbagi keceriaan meski pun sangat tidak memungkinkan untuk itu. Salat Ied pun tetap mereka gelar di Masjid Al-Aqsa layaknya kita yang aman-aman saja setiap harinya.


Sungguh taat dan mulia hati mereka. Jiwa dipasrahkan semua kepada Allah, Sang penenang. Di tengah gempuran senjata api yang dikibarkan dari seluruh sisi, tidak terpikirkan untuk mundur, melainkan bertekad kuat menjalankan sunnah-Nya. 


Memang penduduk tanah suci ini pantang menyerah kepada musuh-musuhnya. Memegang ajaran Islam dan berjuang semampunya. Karena itulah Allah Swt berjanji akan memberikan ganjaran yang setimpal atas seluruh jerih payah mereka selama di dunia. Telah dijabarkan ucapan Nabi Musa dalam Al-Qur'an, "Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Baitulmaqdis) yang telah Allah tentukan bagimu dan janganlah berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang-orang yang rugi.”


Betapa agungnya janji Allah. Dia bahkan mengulang-ulang janji itu di dalam surat Al-Insyirah bahwa sesungguhnya kesulitan itu bersama kemudahan. Masyaallah.


Masalah antara Israel laknatullah dan warga Palestina terus bermunculan seperti tidak akan ada habisnya. Maka, solusi paling benar adalah ketika negara berhasil mewujudkan hukum Islam yang hakiki dengan adanya Daulah Khilafah. Khilafah yang mampu menyatukan Umat manusia dan menyejahterakan pengikutnya. 


Mudah-mudahan seperti yang telah Allah tetapkan, saudara-saudara kita di Palestina terutama di wilayah Gaza, kuat bertahan agar sempat merasakan manisnya pertolongan Allah di hari kemudian. Pantaslah Allah tuntaskan balasan yang setimpal untuk para penindas Palestina melalui kuasa-Nya. 

Wallahualam bissawab. []

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)