Entitas Yahudi semakin Biadab, Umat Islam Butuh Persatuan Global

Lulu nugroho
0


Ilustrasi Pinterest

Oleh: N. Vera Khairunnisa



Beritakan.my.id, Opini_ Kejahatan Zionis Yahudi makin mengerikan! Apa yang mereka perbuat terhadap kaum Muslim Palestina benar-benar telah melampaui batas kemanusiaan. Serangan udara Israel di Jalur Gaza kembali menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk mereka yang sedang mengantre bantuan makanan, di tengah krisis kemanusiaan yang makin memburuk.

Kekerasan sejak Minggu (30/6/2025) telah menewaskan sedikitnya 68 orang. Sebanyak 47 korban jiwa tercatat di Gaza City dan wilayah utara Gaza, termasuk lima orang yang tewas saat mendekati pusat distribusi bantuan makanan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) di utara Rafah. (CNBC Indonesia)

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa setidaknya 56.647 warga Palestina telah meninggal dunia sejak agresi genosida dimulai pada Oktober 2023 hingga awal Juni 2025. (Tempo.co, 1 Juni 2025)

Tangisan, darah, dan nyawa seolah tak ada harganya di mata penjajah Zionis. Sementara dunia menonton. Sebagian masyarakat dunia memang mencoba peduli. Mereka melakukan konvoi kemanusiaan, penggalangan dana, pengiriman logistik, hingga doa yang tak putus-putus. Seperti konvoi Global March to Gaza dari Kairo dan Konvoi Somoud dari Libya yang berusaha menembus blokade Rafah. (Republika, 13 Juni 2025)

Namun sayangnya, semua itu belum cukup untuk menghentikan kejahatan rezim Zionis. Palestina tetap dijajah. Darah Muslim tetap tumpah.

Diamnya Para Penguasa, Menambah Duka Muslim Palestina

Yang lebih menyayat hati, di tengah penderitaan tiada henti ini, penguasa negeri-negeri Muslim tetap diam. Mereka hanya bisa mengecam dan mengutuk, tanpa tindakan nyata. Bahkan banyak dari mereka yang justru masih menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan penjajah Israel.

Sungguh tepat sabda Rasulullah ﷺ:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَيْتَ أُمَّتِي تَهَابُ الظَّالِمَ أَنْ تَقُولَ لَهُ أَنْتَ ظَالِمٌ فَقَدْ تُوُدِّعَ مِنْهُمْ

Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata: bersabda Rasulullah ﷺ: “Jika Engkau melihat umatku takut kepada orang zalim untuk berkata kepadanya ‘engkau zalim’ maka mereka telah ditinggalkan/dibiarkan.” (HR. Ahmad, Al Hakim berkata: shahih. Disepakati Adz Dzahabi)

Diamnya para penguasa ini adalah buah dari sistem sekuler yang memisahkan agama dari politik dan pemerintahan. Mereka lebih mencintai kedudukan dan relasi internasional daripada membela darah saudaranya sendiri.

Solusi Hakiki untuk Palestina: Tegaknya Khilafah dan Jihad

Selama ini kita terlalu disibukkan dan dilenakan dengan solusi parsial: bantuan kemanusiaan, donasi, diplomasi, resolusi, atau unjuk rasa damai. Padahal semua itu tidak akan bisa menghentikan penjajahan selama akar masalahnya tidak dicabut.

Akar masalahnya adalah absennya kekuatan politik Islam—yakni Khilafah—yang bisa mengerahkan kekuatan militer untuk membebaskan bumi Palestina dengan jihad.

Sebagaimana ditegaskan oleh Imam Ibn Taymiyah rahimahullah:

Sesungguhnya tujuan terbesar dari pemerintahan adalah menegakkan agama dan mengelola urusan dunia.”
(Majmu' al-Fatawa, 28/390)

Imam al-Mawardi dalam Al-Ahkam as-Sulthaniyyah juga menyatakan:

“Imamah (Khilafah) ditegakkan untuk menggantikan kenabian dalam menjaga agama dan mengatur urusan dunia.”

Tanpa Khilafah, umat Islam seperti domba tanpa gembala, tercerai berai dan lemah. Padahal Allah memerintahkan kita untuk bersatu di bawah kepemimpinan Islam:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ 

Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.
(QS. Ali Imran: 103)

Palestina hanya bisa dibebaskan dengan jalan jihad di bawah kepemimpinan Khalifah yang memimpin seluruh umat:

Sesungguhnya Imam (Khalifah) adalah perisai; di belakangnya kaum Muslim berperang, dan dengannya mereka berlindung.”
(HR. Muslim)

Peran Strategis Pengemban Dakwah

Oleh karena itu, pengemban dakwah hari ini memiliki tugas besar: membangun kesadaran umat akan pentingnya Khilafah dan jihad sebagai solusi hakiki bagi Palestina dan seluruh dunia Islam.

Di antara peran strategis yang harus terus dilakukan oleh pengemban dakwah adalah: 

Pertama, mengungkap kebobrokan sistem internasional dan konspirasi penjajahan atas umat Islam. 

Dunia hari ini dikendalikan oleh sistem sekuler global yang dikuasai oleh negara-negara besar, terutama Barat dan para sekutunya. Mereka mendikte politik, ekonomi, bahkan budaya negeri-negeri Muslim. 

Palestina adalah contoh nyata betapa sistem internasional yang diatur oleh lembaga seperti PBB, Dewan Keamanan, dan berbagai badan hak asasi manusia, hanya menjadi alat legitimasi kezaliman dan kedzaliman. 

Mereka bersuara keras saat kepentingan Barat terganggu, tetapi bisu total ketika umat Islam dibantai. Pengemban dakwah harus berani membongkar kebusukan ini dan menunjukkan kepada umat bahwa sistem internasional bukan bagian dari solusi, melainkan bagian dari persoalan.

Kedua, menyampaikan solusi Islam secara tegas dan terbuka. 

Tidak cukup hanya memprotes penjajahan atau mengecam kekerasan, namun harus diiringi dengan seruan kepada sistem alternatif yang hakiki: Islam. Hanya Islam yang mampu melindungi darah, kehormatan, dan tanah kaum Muslim. 

Hanya Khilafah yang bisa memobilisasi seluruh kekuatan umat dalam satu komando jihad. Maka, solusi yang harus disuarakan bukanlah perdamaian palsu atau dua negara, tetapi pembebasan Palestina di bawah panji Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah. 

Menyampaikan ini tentu butuh keberanian, keikhlasan, dan keilmuan yang dalam. Namun inilah kewajiban syar’i yang tak bisa ditawar, sebab menyembunyikan kebenaran adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah dakwah.

Ketiga, menyeru umat agar mendesak para penguasa negeri-negeri Muslim untuk berhenti tunduk kepada Barat dan kembali kepada Islam.

Sebab diamnya para penguasa bukan karena ketidaktahuan, tapi karena ketundukan dan loyalitas mereka pada kekuasaan Barat. Mereka lebih takut kehilangan kursi dan relasi internasional daripada mempertanggungjawabkan pengkhianatan mereka kepada umat di hadapan Allah. 

Di sinilah pentingnya peran umat yang sadar, untuk terus mendesak, menekan, bahkan mencabut kepercayaan terhadap para penguasa yang tidak mau berhukum dengan Islam. Sebab sejarah membuktikan, perubahan besar selalu didahului oleh desakan kuat dari rakyat yang dipimpin oleh para pemimpin opini yang lurus dan berani.

Keempat, dan ini yang paling mendasar, mengajak umat untuk menempuh jalan dakwah sebagaimana dicontohkan Rasulullah ﷺ. 

Jalan ini bukan jalan instan, tapi jalan perubahan hakiki yang ditempuh melalui pembinaan, pencerdasan, dan perjuangan ideologis. Rasulullah ﷺ membina para sahabat satu per satu di rumah Arqam, membentuk mereka menjadi pribadi ideologis yang siap memikul dakwah. 

Lalu beliau membangun kesadaran umat melalui opini publik, hingga mampu mengguncang fondasi jahiliyah Quraisy. Setelah itu, beliau meminta pertolongan kekuasaan (thalab an-nushrah) hingga Islam memiliki negara dan kekuatan. 

Inilah jalan perubahan yang syar’i dan terbukti berhasil. Pengemban dakwah tidak boleh menyimpang darinya meski seujung rambut, karena inilah metode perubahan yang diridhai Allah dan dicontohkan oleh manusia terbaik sepanjang masa.

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:

“Amar makruf dan nahi mungkar adalah perkara yang sangat penting dalam Islam, dan dengannya agama akan tegak.”
(Syarh Shahih Muslim, 2/23)

Penutup: Palestina adalah Cermin Kebutuhan Khilafah

Setiap tetes darah di Gaza adalah teriakan akan hilangnya pelindung umat. Dan setiap jeritan anak yatim Palestina adalah panggilan bagi kita untuk membangkitkan kembali institusi Islam sejati: Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj nubuwwah.

Maka, mari terus menyuarakan dakwah ini. Jangan lelah. Jangan bosan. Jangan takut. Karena janji Allah itu pasti:

Kemudian akan kembali tegak Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.”
(HR. Ahmad)

Dan kemenangan akan datang:

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi...”
(QS. An-Nur: 55)
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)