Ilustrasi Pinterest
Oleh : Sri Setyowati
Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam
Beritakan.my.id, Opini_ Belakangan ini bendera khas bajak laut dalam serial anime dan manga Jepang One Piece karya Eiichiro Oda, marak dikibarkan di sejumlah rumah dan kendaraan bermotor menjelang hari ulang tahun Republik Indonesia ke-80 yaitu tanggal 17 Agustus 2025.
Firman Soebagyo, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar menyatakan penolakannya terhadap aksi pengibaran bendera tersebut. Ia menilai tindakan tersebut berpotensi menjadi simbol pembangkangan terhadap negara, terlebih menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus. Firman menegaskan bahwa penggunaan bendera One Piece yang menjadi simbol bajak laut di publik bisa mengarah pada bentuk provokasi yang mengikis nilai-nilai kebangsaan dan termasuk dalam kategori tindakan makar yang tidak boleh dibiarkan dan harus ditindak tegas. (kompas.com, 01/08/2025)
Abdul Fickar Hadjar ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti mengatakan tidak ada larangan dalam pengibaran bendera Merah Putih bersamaan dengan bendera lain, kecuali bendera lain itu bendera yang dilarang untuk dikibarkan karena ada larangan hukum atau putusan pengadilan. (kompas.com, 01/08/2025) Ok
Pengibaran bendera One Piece adalah bentuk kritik masyarakat melalui simbol yang menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai resah dan tidak tinggal diam atas ketidakadilan yang terjadi. Cerita anime One Piece dianggap mewakili kondisi yang ada saat ini. Ungkapan kekecewaan masyarakat dan simbol protes atau bentuk perlawanan dari rakyat yang selama ini tak puas dengan kinerja pemerintah dalam melindungi hak warga negaranya sendiri. Kemerdekaan yang dirayakan setiap tahun hanyalah semu dan tidak membuat kehidupan menjadi lebih baik.
Reaksi berlebihan dari penguasa terhadap pengibaran bendera One Piece yang dianggap sebagai makar bahkan akan ditindak tegas menunjukkan kepanikan penguasa akan rakyat yang mulai sadar bahwa sistem yang diterapkan saat ini menimbulkan banyak ketimpangan, kesenjangan sosial, dan hilangnya keadilan.
Penguasa seharusnya lebih fokus terhadap akar masalahnya yaitu penerapan sistem kapitalisme demokrasi sehingga melahirkan negara korporasi yang lebih melayani kepentingan pemilik modal daripada rakyat. Kebijakan yang dibuat hanya untuk kepentingan oligarki, banyak pejabat korup, hukum tajam ke bawah tumpul ke atas, rakyat dibutuhkan hanya untuk memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan umum, dan rakyat dijadikan obyek pajak hingga tercipta kemiskinan struktural.
Bendera One Piece berlatar hitam dengan gambar tengkorak tersenyum dengan tulang bersilang dan dihiasi topi jerami adalah simbol perjuangan rakyat dalam melawan tirani pemerintahan yang zalim. Hal ini sama dengan Ar-Rayah benderanya Rasulullah saw. dan benderanya kaum muslim juga berlatar hitam bertuliskan kalimat tauhid berlatar putih. Ketika pasukan Rasulullah mengibarkan bendera Ar-Rayah, misi mereka sama menghentikan kezaliman, menegakkan keadilan dengan tegaknya Islam, dan membebaskan rakyat dari tirani pemerintahan yang zalim.
Bendera One Piece adalah sebuah simbol. Setiap simbol memiliki muatan nilai. Tidak seharusnya sebuah simbol yang populer di media bisa kita jadikan sebuah pedoman dan kita ikuti karena tidak semua simbol sesuai dengan akidah dan syariat Islam. Yang seharusnya layak dikibarkan adalah Ar-Rayah dan Al-Liwa, (bendera Rasulullah saw. dan kaum muslim yang berlatar putih dengan tulisan kalimat tauhid berwarna hitam).
Kesadaran umat akan ketidakadilan harus diarahkan pada pemikiran ideologis dan metode sahih untuk menerapkannya seperti yang dicontohkan Rasulullah saw. yang berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat Islam. Karena itu dibutuhkan kelompok dakwah ideologis di tengah-tengah umat untuk membina dan memahamkan mereka tentang perubahan yang benar sesuai Islam.
Dalam Islam, kekuasaan adalah amanah, tujuannya adalah kemaslahatan umat dan bukan untuk memperkaya diri. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, bukan sebatas agama ritual. Kita selayaknya sadar bahwa hanya sistem Islam yang mampu menuntaskan seluruh persoalan manusia karena sistem yang berasal dari wahyu Allah Swt. dan bukan dari hawa nafsu manusia.
Wallahu 'alam bishshawab