Pemilhan Presiden Iran 2024: Kepentingan untuk Palestina dan Hegemoni Barat, Seperti apa?

ZRP
0

 


Oleh Rizqi Awal

Pengamat Kebijakan Publik, kontributor beritanusaindo

Pemilihan presiden di Iran semakin dekat, dan dua kandidat telah muncul sebagai favorit: Saeed Jalili dan Mohammad Bagher Ghalibaf. Mari kita lihat lebih dekat tentang kedua tokoh ini dan bagaimana mereka terkait dengan Barat serta perjuangan Palestina.

  1. Saeed Jalili:
    • Jalili adalah diplomat dan politikus konservatif yang pernah menjabat sebagai kepala tim negosiator nuklir Iran.
    • Dalam pemilihan presiden ini, Jalili dianggap sebagai salah satu kandidat terkuat. Pandangannya yang tegas terhadap Amerika Serikat dan Israel menarik bagi kalangan ulama dan pemimpin tertinggi Ayatollah Khamenei yang memiliki pandangan serupa.
    • Dewan Penjaga telah mempersulit kaum reformis untuk mencalonkan diri, sehingga kandidat seperti Jalili yang memiliki pandangan konservatif lebih diunggulkan.
    • Jalili memenuhi banyak kriteria sebagai calon pemenang, terutama dalam hal dukungan dari pihak mapan.
  2. Mohammad Bagher Ghalibaf:
    • Ghalibaf adalah tokoh konservatif yang memiliki hubungan dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei.
    • Ia dianggap pragmatis dan merupakan garda revolusi, yang kehadirannya di masyarakat dan pemerintahan membuat preferensi mereka tidak mungkin diabaikan.
    • Terpilih kembali sebagai ketua parlemen setelah pemilihan parlemen, Ghalibaf semakin diperhitungkan sebagai kandidat utama.
    • Meskipun konservatif, Ghalibaf dipandang lebih moderat daripada Jalili.

Siapa pun pemenangnya, Iran akan Diam terhadap kondisi Gaza dan Palestina

Sebagai negara basis Syiah yang kuat, dan hubungan bilateral yang “erat” dengan Amerika dan Barat, maka sejatinya Iran, seperti negeri “Zionis” di Tengah-tengah kaum sunni. Eksistensi mereka akan dijaga hingga pada posisi tetap aman dan tidak terganggu.

Itulah mengapa, siapa pun presiden Iran yang menjabat, kondisinya akan serupa. Tidak lebih sekedar drama dan sandiwara. Ketika Iran menyerang Israel beberapa tempo waktu lalu, tidak lebih hanya Upaya balas serangan terhadap perwakilan Iran di Lebanon yang di serang oleh Entitas Zionis.

Meskipun Iran mendukung kebijakan kemerdekaan Palestina, tapi itu hanyalah dukungan pernyataan tanpa perbuatan secara langsung. Batas-batas negeri, dan “keakraban” Iran dengan Amerika telah mencegah hadirnya mimpi indah kebebasan Masyarakat Palestina.

Sangat jauh dari apa yang diharapkan dan diniscayakan. Bila pemilihan Presiden Iran ini akhirnya mengubah cara pandang iran terhadap Barat, dan berusaha mengokohkan perjuangan Palestina, itu hanya “pemanasan” yang kemudian akan padam dikemudian hari.

 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)