Tawuran Remaja Kian Meningkat, Butuh Solusi Hakiki

Goresan Pena Dakwah
0




Oleh : Wigati Lestari


Beritanusaindo.my.id--OPINI, Tawuran dan kriminalitas remaja terus terjadi dan berulang, Menurut Mapolrestabes Semarang peristiwa tawuran yang ditangani dari Januari hingga September 2024 ada 21 peristiwa dengan 117 pelaku diamankan. Salah seorang mahasiswa meninggal akibat salah sasaran. 


Mayoritas angota gangster di bawah umur.Tawuran berawal dari saling tantang di Instagram terpancing emosi dan pengaruh Alkohol. Di Cianjur 15 pemuda juga diamankan dengan sejumlah barang bukti. Di Medan satu orang anggota geng motor yg masih di bawah umur juga di amankan polisi. Di boyolali sebuah Video di duga tawuran di media sosial viral sejumlah pelaku membawa sajam.

Baca juga: 

Purnatugas Gaungkan Moderasi, Serius?


Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?


Pertama, krisis Identitas. Para remaja di bawah umur ini masih belum mengerti jati diri mereka, untuk apakah mereka sejatinya hidup,mereka menggunakan insting semata ketika menjalankan kehidupannya. Mereka membutuhkan penyaluran energi fisik dan psikis yang memang sedang pada fase berkembang baik Di sisi lain, di dalam system sekuler dan bebas sekarang membuat remaja senantiasa terombang ambing dalam bebasnya pergaulan.


Kedua, peran orang tua yang minim. Orang tua mayoritas sibuk bekerja, sehingga pengawasan sangat minim. Sedangkan anggota keluarga yang lain sibuk dengan urusan masing-masing. Orang tua merasa cukup hanya memenuhi kebutuhan materi anak, sedangkan sikap dan akhlak anak tidak menjadi perhatiannya. Anak kehilangan kasih sayang , inilah pemicu mereka mencari kebahagiaan di luar rumah.


Ketiga, pengaruh media sosial. Konten media sosial tidak ada penyaringnya, bebas. Remaja dihadapkan pada berbagai pilihan konten baik dan konten buruk.Para influencer selebgramlah yang menjadi teladan mereka. Konten tawuran adalah salah satu konten viral yang nyata dan bukan akting.Mereka merasa eksis dengan berperilaku demikian,dikarenakan di akui oleh lingkungannya.


Keempat, lemahnya hukum dan sanksi. Meski melakukan kekerasan dengan senjata tajam melukai bahkan membunuh, remaja tidak mendapatkan sanksi tegas karena dianggap anak-anak. Sebagaimana dalam UU No 23/2002 tentang perlindungan anak, bahwa definisi anak adalah yang belum berusia 18 tahun. Pembinaan dan nasihat kemudian dilepaskan membuat mereka tidak jera untuk mengulanginya. Apabila mereka terbukti berbuat kriminal mereka tidak mendapatkan sanksi. UU 11/2012 pasal 79 ayat 2, mereka dihukum dengan setengahnya hukuman orang dewasa.

Baca juga:

Bangun Rumah Sendiri Kena Pajak?


Ini Semua terjadi disebabkan  sistem bernegara kita yaitu sistem sekuler kapitalistik. Sistem ini membuat semua yang berada didalamnya memandang kebahagian adalah materi, sistem ini juga membuat masyarakat menjadi hidup bebas permissive termasuk didalamnya adalah budaya kekerasan yang di pertontonkan kepada anak dan remaja baik dalam keluarga ataupun media sosial serta lingkungan. 


Sistem ekonomi kapitalistik juga memaksa masyarakat termasuk pemuda untuk membuat mereka gagal menjadi sejahtera, yang pada akhirnya Perempuan atau ibu juga yang terpaksa terjun sebagai faktor pendorong ekonomi, meninggalkan fungsi strategisnya sebagai ibu dalam keluarga.


Solusi Sistemis Tawuran Remaja


Potensi remaja atau pemuda sangatlah besar , meraka adalah tongkat estafet kepemimpinan di masa depan. Untuk itulah perlu diberikan perhatian pada hal ini. Pada masa kejayaan Islam Para pemuda telah di berikan perhatian khusus, sehingga angka kriminalitas yang terjadi pada diri mereka minim bahkan tidak terjadi. Justru yang tampak adalah pemuda pemuda hebat yang sanggup memikul tanggung jawabnya.


Di dalam sistem Islam ,Negara akan menerapkan sistem pendidikan Islam dengan kurikulum yang berbasis Akidah Islam sehingga mereka akan mengenal siapa jati diri mereka untuk apakah mereka ada di dunia ini,yaitu menjadi pemuda yang beriman dan bertakwa. 


Di samping itu negara juga akan memberikan pembinaan fungsi keluarga, agar masing masing peran mampu menjalankan fungsinya. Sistem ekonomi yang diterapkan pun juga sistem ekonomi islam, Dimana sistem tersebut menjamin akan kebutuhan dasar yang di perlukan masyarakat. 

Baca juga:

Ancaman Moderasi Bagi Generasi Islam


Memudahkan para pemuda akil baligh dan pemimpin rumah tangga siap menanggung nafkah dengan berbagai failitas dan program yang diberikan. Negara juga tidak akan abai untuk membudayakan amar ma’ruf nahi mungkar pada setiap keadaan. Sistem sanksi juga tak kalah hebatnya ketika diterapkan, sebab sistem sanksi dalam Islam mampu membuat jera pelakunya.


Maka wajar dalam masa kejayaan Islam lahirlah pemuda pemuda hebat sebagai ilmuwan sekaligus ulama, sebagai dokter dan juga ilmuwan, penemu dan peletak ilmu pengetahuan serta saians bahkan sebagai pemimpin negara dan panglima perang. Di antara sederet nama mereka adalah Al khawarizmi, Al Jabar, ibnu sina, ibnu Haitsam, Muhammad Al faith, Sholahudin Al Ayyubi dan banyak sekali deretan nama terukir. [ry].




Maka dengan serangkaian hukum dan aspek tersebut maka akan lahir pemuda pemuda hebat masa kini yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan uma

t manusia


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)