Anak-anak Gaza Menjerit, di mana Kaum Muslimin?

Admin Beritanusaindo
0

 

Ilustrasi: Adara Relief Internal 

Oleh Yulia 

Pegiat Pena Banua


Beritakan.my.id - OPINI - Mata dunia sedang tertuju kepada pemasalahan Gaza yang tak kunjung berakhir karena kebiadaban zionis Yahudi yang terus melakukan genosida di tanah Para Nabi tersebut. Bahkan tak mengenal waktu, tepat di bulan Ramadhan kaum muslimin di gaza melaksanakan ibadah puasa zionis menyatakan gencatan senjata telah berakhir sehingga mereka dengan membabi buta menyerang warga gaza bahkan anak kecil yang tanpa dosa tak luput dari serangan tersebut.


Pada tanggal 05 April di peringati sebagai hari Anak Palestina namun apa arti sekedar peringatan sedangkan saat ini tidak ada keadilan untuk anak-anak Gaza. UNRWA menyatakan “Sejak perang di Gaza dimulai, sekitar 1,9 juta orang – termasuk ribuan anak-anak – telah mengalami pengungsian paksa berulang kali di tengah pemboman, ketakutan, dan kehilangan,”. Hingga hari ini Israel telah membunuh lebih dari 50.600 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak. (erakini.id/13/04/2025) 


Ini bukan hanya sekedar angka namun lebih dari itu nyawa dan darah kaum muslimin yang telah tumpah di Gaza. Kaum muslimin di Gaza dibom dalam keadaan lapar bahkan sebagian dari mereka tak sempat berbuka mereka syahid dalam keadaan berpuasa. Sejak gencatan senjata dihentikan bantuan pangan sulit untuk memasuki area Gaza. Sehingga yang terjadi di Gaza mereka berpuasa tanpa sahur dan tanpa ada menu untuk berbuka puasa. Bagaimana dunia bisa bungkam atas kejahatan perang yang terjadi saat ini di Gaza. 


Selain itu fakta yang pahit harus dihadapi oleh anak-anak Gaza karena lebih dari 39.000 anak di Jalur Gaza telah kehilangan satu atau kedua orangtua mereka akibat serangan Israel yang terus-menerus sejak 7 Oktober 2023. Anak kecil tanpa dosa harus dewasa sebelum waktunya karena mereka harus berusaha bertahan hidup tanpa kedua orang tua. 


Sementara itu, sedikitnya 100 anak Palestina tewas atau terluka setiap harinya di Jalur Gaza sejak Israel melanggar gencatan senjata pada 18 Maret 2025, hal ini diungkapkan oleh kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini, mengutip UNICEF pada Jumat (4/4). Ia juga menyebut situasi ini mengerikan, Lazzarini menyayangkan hidup anak-anak yang terputus akibat perang yang bukan mereka yang buat. (liputan6.com/14/04/25).


Melihat fakta yang ada bagaimana. Kam muslimin bungkam atas kekejaman zionis Israel yang tidak memiliki rasa kemanusiaan sedikit pun. Ketika difatwakan untuk jihad seluruh kaum muslimin dikeluarkan namun tidak semua pemimpin negeri kaum muslimin mengambil jalan tersebut.  Sebagian besar mereka mengambil jalan tengah yaitu mengambil relokasi warga Gaza ke negeri yang aman, salah satunya dalah Indonesia. Apakah permasalahan Gaza akan selesai? 


Menyelesaikan permasalahan Gaza harus melihat akar masalah yang terjadi disana, selain itu kita juga telaah terhadap sejarah bagaimana tanah para nabi ini dibebaskan. Sebagaimana Umar Bin Khatab yang mengutus pasukan untuk berjihad membebaskan tanah Al-Aqsha. Selanjutnya ketika tanah Al-Aqsha didalam cengkeraman pasukan Salib, maka Shalahuddin Al-Ayubi menyatukan kaum muslimin menyadarkan mereka untuk melakukan jihad fii sabilillah. Hingga tanah Al-Aqsha berhasil dibebaskan pada tanggal 27 Rajab 538 H. 


Menurut aktivis dakwah nasional Ratu Erma Rachmayanti mempertanyakan, mungkinkah operasi pembantaian manusia oleh Zionis bisa dihentikan dengan perjanjian damai dan gencatan senjata? “Mungkinkah selesai dengan program rekonstruksi Gaza? Akankah berhenti dengan kemerdekaan negara Palestina?” tanyanya retorik. Ia menyatakan bahwa umat Islam berisiko kehilangan hak atas tanah Palestina karena wilayah tersebut merupakan milik seluruh kaum muslim. Menurutnya, akar permasalahan tidak akan pernah terselesaikan selama masih ada penjajahan dan keberadaan Zionis di tanah kaum muslim. Selama hal itu berlangsung, konflik akan terus berlanjut.


 Dengan demikian kaum muslimin seharusnya yakin akan janji Allah, sesuai firman-Nya dalam surah Al-Hajj ayat 40—41, “Dan sungguh Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi, mereka mendirikan salat, menunaikan zakat, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Dan kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.”

Sudah selayaknya kaum muslimin bangkit untuk bersatu dalam satu kepemimpinan yaitu Khilafah Islamiyah yang dapat menurunkan pasukan jihad menyelamatkan warga Gaza dari kebiadaban zionis. Kesadaran kaum muslimin akan wajibnya mewujudkan institusi khilafah tersebut. Karena ketika kaum muslimin telah sadar secara menyeluruh maka tidak akan ada yang dapat membendung kebangkitan Islam.

Wallahu a'lam bi ash-shawwab. 

Editor: Rens


Disclaimer: Beritakan adalah sarana edukasi masyarakat. Silahkan kirimkan tulisan anda ke media kami. Beritakan akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa opini, SP, puisi, cerpen, sejarah Islam, tsaqafah Islam, fiqih, olah raga, story telling, makanan, kesehatan, dan tulisan lainnya. Dengan catatan tulisan tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam, hoax, dan mengandung ujaran kebencian. Tulisan yang dikirim dan dimuat di media Beritakan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)