Kelaparan Sistemik Cara Baru Genosida, Umat harus Terus Suarakan Solusi Hakiki

Lulu nugroho
0
 
Ilustrasi Pinterest
Oleh: Nita Nur Elipah
(Penulis lepas) 



Beritakan.my.id, Opini_ Sudah lebih dari 21 bulan sejak Oktober 2023, Yahudi Zionis telah melancarkan kampanye kekerasan dan penghancuran tanpa henti di Gaza. Bahkan sekitar 10 persen dari seluruh penduduk Gaza, termasuk puluhan ribu anak-anak, telah terbunuh, terluka parah dan terluka parah akibat pemboman tanpa pandang bulu oleh IDF. 

Sungguh derita anak-anak Palestina di Gaza semakin menyedihkan. Banyak anak-anak meninggal dunia karena rasa lapar yang menelanjangi tubuh hingga tinggal tulang.

Dalam tiga hari terakhir melansir dari The Japan Times, 21 anak meninggal di rumah sakit Al-Shifa, Al-Aqsa Martyrs, hanya dalam waktu 72 jam karena malnutrisi. Artinya, tujuh anak tewas setiap hari karena kurang gizi. 
(Jakarta, CNBC Indonesia, 23 Juli 2025)

Kebiadaban Zionis Yahudi ini bahkan tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, seolah mereka bukan manusia, mereka tak memiliki hati nurani. Dengan membiarkan krisis kelaparan yang sangat mengerikan. 

Bahkan nampak kelaparan ini sebagai cara genosida baru. Sejak gencatan senjata enam pekan gagal diperpanjang dan Israel memberlakukan blokade penuh pada 2 Maret 2025, truk bantuan hanya diperbolehkan masuk dalam jumlah yang nyaris simbolik. Menjadikan kelaparan sebagai alat genosida adalah cara yang sangat keji.

Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, berpandangan Israel seharusnya tidak khawatir tentang kelaparan di Gaza, meski hal itu menuai beragam kecaman. 

Politisi sayap kanan dari Otzma Yehudit tersebut menyatakan Israel akan 'berlomba-lomba' untuk menghapus Jalur Gaza. 

"Alhamdulillah kita menghapus kejahatan ini. Seluruh Gaza akan menjadi Yahudi," ujar Eliyahu kepada Radio Kol Barama pada hari Kamis, menurut Ynet.

"Kita seharusnya tidak berurusan dengan kelaparan di Gaza – biarkan dunia yang mengurus mereka. Tidak ada bangsa yang memberi makan musuhnya. Apakah kita sudah benar-benar gila? Haruskah kita peduli dengan makan malam mereka?" tambahnya.
(REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV. Sabtu, 26 Juli 2025)

Betapa keji nya pernyataan tersebut. Ini semakin menguatkan bahwa memang tujuan Yahudi Zionis memang ini menghilangkan penduduk gaza, dengan cara baru yakni kelaparan massal. Mereka ingin menguasai Palestina seluruhnya tanpa tersisa. 

Walaupun dunia protes akan kekejaman Yahudi Zionis, nampaknya itu semua sia-sia saja. Contohnya seperti apa yang dilakukan 34 mantan duta besar Uni Eropa yang menerbitkan surat terbuka di media sosial yang menyerukan tindakan segera terhadap Israel atas tindakan "melanggar hukum"-nya di Gaza dan Tepi Barat. 
(TEMPO.CO, Jakarta, 26 Juli 2025)

"Kami menyaksikan tontonan mengerikan Israel yang setiap hari melakukan kejahatan kekejaman terhadap rakyat Palestina, terutama di Gaza, tetapi juga di Tepi Barat yang diduduki yang merupakan kampanye sistematis brutalisasi, dehumanisasi, dan pengungsian. Uni Eropa dan hampir semua Negara Anggotanya telah gagal menanggapi secara berarti peristiwa mengerikan ini," tulis para mantan duta besar.

Yahudi Zionis hanya paham bahasa perang, mereka tidak bisa dihentikan hanya dengan bantuan kemanusiaan atau retorika saja. Apalagi zionis senantiasa dibela oleh AS dan veto AS. Mandulnya PBB juga semakin nyata. Pemimpin muslim sudah mati rasa, abai pada seruan Allah dan Rasul-Nya. 

Rasulullah saw., telah berpesan, 
Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
 (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Rasulullah saw., “Perumpamaan kaum mukmin itu—dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi—bagaikan satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam (turut merasakan sakitnya).” 
(HR Al-Bukhari dan Muslim).

Al-Qur’an juga telah memerintahkan jihad defensif (jihad difaa’i) atas setiap invasi musuh yang ditujukan kepada negeri-negeri muslim. Allah Swt. berfirman, 
Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah ia secara seimbang dengan serangannya terhadap kalian.(TQS. Al-Baqarah: 194).

Allah Swt. juga memerintahkan untuk mengusir siapa pun yang telah mengusir kaum muslim, 
Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.” 
(TQS. Al-Baqarah : 191).

Umat Islam hari ini sejatinya telah termakan propaganda Barat sehingga menjadi lemah. Kaum muslimin tersekat dalam batas-batas nasionalisme. Dan menjadikan para penguasanya mengabaikan perintah dari Allah untuk memerangi orang kafir yang memerangi muslim. 

Propaganda Barat ini justru ditanamkan oleh para penguasa muslim yang berkhianat, hingga pasukan umat, para ulama, dan rakyatnya pun menyerah. Padahal umat memiliki kekuataan luar biasa yang bersumber dari akidah yang kokoh. 

Sejarah panjang telah membuktikan bahwa umat islam memiliki kekuatan besar yang mampu menjadikan Khilafah sebagai negara adidaya. 

Situasi hari ini harus digunakan sebagai sarana untuk menyadarkan umat akan solusi hakiki untuk Palestina, yaitu jihad dan tegaknya Khilafah. Penyadaran harus terus dilakukan dan makin ditingkatkan seiring dengan bukti nyata kejahatan Zionis. 

Jamaah dakwah ideologis harus terus memimpin umat untuk mengembalikan kemuliaan yang akan terwujud ketika khilafah tegak kembali. Kebangkitan pemikiran Umat harus diwujudkan sehingga akan terus berjuang mengikuti thariqah dakwah Rasulullah saw.

Para pengemban dakwah harus meningkatkan ketrampilan dalam berinteraksi dengan umat, dengan cara menggugah perasaan dan pikiran, meningkatkan keyakinan dan istiqamah jalan dakwah yang ditempuh Rasulullah. Selain itu terus mendekatkan diri pada Allah sembari melayakkan diri menjadi hamba Allah yang layak mendapat pertolongan Allah. 

Wallahu'alam bishshawab.
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)