Ilustrasi Pinterest
Oleh Ida Paidah, S.Pd.
Beritakan.my.id, Opini_ Pemkot Surabaya bergerak cepat menanggapi temuan mengejutkan sebanyak 15 anak SMP di Surabaya dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba. Wali kota Surabaya menegaskan bahwa penanganan kasus ini akan bersifat multidimensi, tidak hanya fokus pada korban, tetapi juga pada pemberantasan jaringan di sumbernya dan upaya pencegahan massif di sekolah-sekolah lain.
Di tengah arus modernisasi yang semakin deras, remaja harusnya tumbuh sebagai generasi yang kreatif, berdaya saing dan penuh harapan. Namun realita hari ini menunjukkan sisi gelap yang mengkhawatirkan, yaitu semakin banyak remaja dalam jeratan narkoba. Ini bukan sekadar masalah moral, tetapi malapetaka sosial yang menghancurkan masa depan bangsa secara perlahan namun pasti.
Remaja adalah kelompok yang paling rentan. Mereka berada pada fase pencarian jati diri, mudah penasaran, mudah terpengaruh, dan sering kali ingin mencoba hal-hal baru, demi diterima lingkungannya. Celah inilah yang dimanfaatkan oleh para pengedar yang tak peduli bahwa produk yang mereka sebar mampu merenggut hidup seseorang hanya dalam hitungan waktu.
Saat standar nilai arti hidup dan kebahagiaan mengalami pergeseran, hal ini mempengaruhi juga pada cara mendapatkan kebahagian di tengah remaja saat ini. Pengakuan dan merasa dihargai oleh lingkungan menjadi salah satu dampaknya.
Maraknya remaja yang terjerumus pada obat-obat terlarang dipengaruhi juga oleh pengawasan dan pembelajaran keluarga yang kurang dalam memberikan nilai kehidupan. Pendidikan dasar yang menjadi fondasi untuk mereka. Remaja kehilangan nilai keimanan dan kebahagian hakiki sehingga mudah terjebak pada narkoba.
Berkurangnya peran keluarga dalam membersamai anak-anak dan menjadikan mereka mencari kedamaian di luar disebabkan karena orang tua disibukkan dengan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sebuah gambaran yang menyesakkan, saat orang tua sedang menunaikan kewajibannya tapi anak-anak mereka menjadi korban kebuasan lingkungan.
Peredaran narkoba yang sangat sistemik dan merajalela, bukti pengawasan negara dan masyarakat sangat lemah. Terus berulangnya kasus yang sama tiap tahun menjadi gambaran bagi kita peran penguasa dan pemerintah belum maksimal dalam menyelesaikan kasus ini.
Sementara hal ini adalah tugas dan kewajiban negara dalam memberikan keamanan hidup dan sarana pendidikan, bagi semua individu masyarakat termasuk kehidupan remaja. Sehingga para remaja memiliki tujuan yang jelas dalam menjalani masa depannya.
Kesempatan berkarya dan membangun bangsa akan terlaksana dengan baik, adanya kerja sama yang jelas antara pemerintah dan masyarakat. Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga para orang tua merasa aman dan nyaman saat harus meningalkan anak-anak untuk bekerja.
Kondusif lingkungan dan berjalannya dunia pendidikan sesuai korinahnya menjadikan peran orang tua akan terlaksana dengan baik, salah satunya dalam memberikan penguatan nilai keimanan dan cara menjalani dan dapat kebahagian hakiki bagi anak-anaknya, terutama para remaja.

