Sudan Kian Membara, Di Manakah Umat Islam?

Muslimah Pembelajar
0

Oleh. Ummu Ghoza


Sejak pecah pada April 2023, perang antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) telah menewaskan puluhan ribu orang. Lebih dari 12 juta orang mengungsi dan lebih dari 30 juta alias separuh penduduk Sudan membutuhkan bantuan kemanusiaan . (detiknews.com, 14/11/2025)


Sejak (RSF) merebut kota El-Fasher di barat Sudan, banyak berita tentang pembunuhan massal, kekerasan etnis, penculikan, dan kekerasan seksual terus bermunculan. Sekitar 90 ribu orang meninggalkan El-Fasher dalam hitungan hari.


RSF berperang melawan Sudanese Armed Forces (SAF) sejak April 2022. Penyebabnya karena pemimpin RSF, Mohammed Hamdan Daglo, atau Hemeti, menolak menggabungkan pasukannya ke dalam SAF. Dalam dua dekade lalu Janjaweed termasuk aktor kejahatan perang dan genosida dalam konflik Darfur. Kini kemenangan RSF di Darfur, seakan sebagai balas dendam atas kekalahannya di Khartoum. Setelah berkuasa, RSF mengekspor emas dan getah akasia Darfur untuk membiayai pemerintahannya. Serta mensuplay emas ke Uni Emirat Arab (UEA) dengan imbalan senjata untuk mengalahkan posisi SAF.


Jika diperhatikan, konflik militer di Sudan tidak lepas dari campur tangan AS dengan segala kepentingan politiknya atas dunia Islam. Negeri-negeri Islam dimanfaatkan untuk mendukung perang saudara ini. AS memanfaatkan UEA untuk mendukung RSF dan Arab Saudi mendukung SAF. UEA dan Arab Saudi juga mendapatkan imbalan atas konflik ini.


Karena pembuat konflik adalah negara adidaya, maka Mahkamah Internasional tidak menindak kejahatan kemanusiaan ini. Padahal pemerintah Sudan sudah mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional atas UEA yang mendanai genosida dan mempersenjatai RSF. Namun, Mahkamah Internasional menolak gugatan dengan dalih konflik tersebut di luar yurisdiksi. (bbc.com, 06-11-2025).


Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dunia ini dikuasai Barat sehingga tidak ada yang bisa menolong saudara kita yang di Sudan dan negeri muslim lainnya. Barat dengan kapitalismenya takut dengan kebangkitan Islam, maka dengan segala macam menghancurkan Sudan dengan semua potensinya.


Ada cadangan minyak sejumlah lebih dari 3 miliar barel. Cadangan emasnya sejumlah lebih dari 1.550 ton. Ada juga getah Arab yang bisa dimanfaatkan untuk industri makanan dan kimia. Serta kaya akan cadangan uranium. Posisi geografis Sudan juga amat strategis sebagai jalur perdagangan. Selain itu juga memiliki garis pantai yang signifikan di sepanjang Laut Merah. 


Sungguh, Allah anugerahkan segala kekayaan alam di Sudan dengan mayoritas warganya Islam. Ini merupakan dampak dari dakwah Islam ke Afrika, menembus Lembah Sungai Nil menuju Nubia, Sudan utara. Yakni pada masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan ra. bersama panglima perang ’Uqbah bin Nafi ra. 


Sayangnya, sekarang tidak ada Khalifah. Akibatnya, warga sipil banyak yang dibantai dan banyak pula perempuan muslim menjadi korban kekerasan. Namun tak satu pun pemimpin muslim yang membela mereka. Padahal tak ada nyawa yang paling mahal nilainya di sisi Allah Swt. melainkan nyawa seorang mukmin. Nabi saw. bersabda,

Ù„َزَÙˆَالُ الدُّÙ†ْÙŠَا Ø£َÙ‡ْÙˆَÙ†ُ عَÙ„َÙ‰ اللَّÙ‡ِ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َتْÙ„ِ Ù…ُؤْÙ…ِÙ†ٍ بِغَÙŠْرِ Ø­َÙ‚ٍّ

Hancurnya dunia ini lebih ringan bagi Allah daripada pembunuhan seorang Mukmin tanpa haq (HR Ibnu Majah).


Ironinya, kesadaran politik umat Islam hari ini cenderung rendah. Sebabnya dunia Islam tidak memakai hukum Allah. Banyak penguasa muslim yang cenderung pasif, hanya simpati atau hanya bisa mengecam. Hal ini karena sekat nasionalisme dan cinta dunia sehingga tergantung pada barat.


Oleh karena itu, saatnya umat Islam kembali pada sistem Islam yang mampu menghapus penindasan, memperbaiki tatanan ekonomi, dan menegakkan keadilan bagi seluruh alam. Sebagai umat nabi seharusnya kita peduli, sebagaimana sabda Nabi saw.

الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ُ Ø£َØ®ُÙˆ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِ Ù„َا ÙŠَظْÙ„ِÙ…ُÙ‡ُ ÙˆَÙ„َا ÙŠُسْÙ„ِÙ…ُÙ‡ُ 

Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak menzalimi dan tidak membiarkan saudaranya itu (disakiti) (HR al-Bukhari).


Kini tiba waktunya umat Islam bersatu untuk melanjutkan kembali kehidupan islam seperti yang dibawa Rasulullah, yakni Daulah Khil4f4h. Khilafah telah terbukti berjaya 13 abad lamanya menyatukan kaum muslimin 2/3 dunia. Wallaahu a’lam bisshawwab.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)