Sudan dan Luka Dunia: Saatnya Melihat dengan Mata Iman

Lulu nugroho
0

Ilustrasi Pinterest
Oleh Nadisah Khairiyah



Beritakan.my.id, Opini_ Tidak semua berita sama. Ada berita yang lewat begitu saja, dan ada berita yang membuat kita berhenti sejenak dan bertanya: “Apa yang sedang terjadi pada umat ini?”

Sudan adalah salah satunya.

Di negeri itu, jutaan saudara kita kehilangan rumah, keluarga, dan keamanan. Perang yang panjang memecah masyarakat dan menghancurkan kota-kota mereka. Negara-negara kuat masuk dengan kepentingannya masing-masing, sementara Sudan tidak punya kekuatan untuk bertahan.

Dalam semua kegaduhan itu, kita perlu bertanya dengan jujur:
Mengapa negeri-negeri kaum Muslimin mudah diguncang? Mengapa tanah Muslim sering menjadi sasaran perebutan kekuasaan? Mengapa pengorbanan rakyat terus berulang tanpa akhir?

Pertanyaan-pertanyaan ini membawa kita kepada akar persoalan, bukan sekadar persoalan di permukaan.

Ketika Kehidupan Tidak Diatur oleh Petunjuk Allah

Allah mengingatkan kita:
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ اَهْوَاۤءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ

Jika kebenaran mengikuti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya.”
(QS Al-Mu’minun: 71)

Ayat ini menjelaskan realitas dunia hari ini.

Ketika kehidupan diatur oleh aturan manusia yang penuh keterbatasan, maka:
kekuasaan mudah diperebutkan, kepentingan mudah menindas, dan rakyat menjadi korban.

Sudan, Gaza, Myanmar, Uyghur, India, semuanya menunjukkan pola yang sama.

Masalah ini bukan karena satu tokoh tertentu, bukan karena satu peristiwa.
Masalah ini muncul karena petunjuk Allah tidak dijadikan dasar dalam pemerintahan, dan karena umat tidak memiliki pelindung bersama.

Sudan: Bagian dari Sejarah Besar Umat Ini

Sudan pernah menjadi bagian dari tubuh umat yang kuat.

Dakwah Islam tiba di sana sejak masa Umar bin al-Khaththab.
Pada masa Khilafah, wilayah-wilayah Afrika terhubung dengan sistem yang menjaga keamanan, keadilan, dan persatuan.

Dulu, ketika satu wilayah terluka, seluruh negeri-negeri kaum Muslimin bangkit untuk melindunginya.

Hari ini, tubuh itu terpecah-pecah.
Ketika Sudan terluka, negeri-negeri lain hanya bisa menyampaikan doa dan kesedihan, tetapi tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan penderitaannya.

Kehilangan Perisai: inilah Luka Paling Dalam

Rasulullah bersabda:

Imam (Khalifah) adalah perisai; umat berlindung di belakangnya dan berperang bersamanya.”
(HR Muslim)

Ketika perisai itu masih tegak, tidak ada kekuatan dunia yang berani mempermainkan negeri-negeri kaum Muslimin.

Tetapi ketika perisai itu tidak ada:
Musuh mudah masuk, negeri-negeri kaum Muslimin mudah dipecah, dan umat kehilangan pelindungnya.

Ini adalah kenyataan yang kita lihat saat ini.

Kembali ke Cahaya: Jalan yang Dijanjikan Allah untuk Menjaga Umat

Allah menurunkan aturan-Nya untuk menjaga manusia, bukan membebani mereka.

"Dan tidaklah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
(TQS Al-Anbiya’: 107)

Ini bukan sekadar ayat tentang kasih sayang Rasul.
Ini adalah ayat tentang rahmatnya seluruh ajaran beliau:
hukumnya, kepemimpinannya, sistemnya, dan cara hidup yang beliau bawa.

Aturan Allah datang:
untuk menegakkan keadilan, menjaga nyawa, mempersatukan manusia, menjauhkan mereka dari kezaliman, dan memelihara kehidupan.

Selama aturan itu belum menjadi dasar negeri-negeri kaum Muslimin,
selama kekuasaan tetap diarahkan oleh kepentingan manusia,
maka Sudan akan terus terluka dan wilayah lain akan menyusul.

Tetapi ketika umat kembali bersatu dalam satu kepemimpinan yang bersandar pada wahyu:
persatuan menjadi kuat, keadilan ditegakkan, penjajahan tidak lagi berani mendekat, dan bumi menjadi lebih aman.

Inilah rahmat yang Allah janjikan.

Sebuah Doa untuk Kita Semua

Sudan sedang terluka.
Tetapi dari luka itu, Allah sedang mengingatkan kita:

"Hanya aturan-Ku yang mampu menjaga kalian.”

Maka marilah kita menjawab peringatan itu:
dengan memperkuat ukhuwah, dengan membangun kesadaran umat, dengan menyeru kepada sistem Allah yang memelihara, dengan berharap pada pertolongan-Nya, dengan memperbaiki diri dan lingkungan kita.

Semoga Allah memulihkan Sudan.
Semoga Allah menolong Gaza.
Semoga Dia menjaga seluruh kaum Muslim di mana pun berada.
Dan semoga Allah mempercepat datangnya hari ketika umat kembali berada dalam satu barisan,
di bawah cahaya-Nya,
dengan perisai yang kembali ditegakkan.

واللهم أعلم بالصواب

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)