Oleh : Haamilah Ar
Beritakan.my id, Opini--Fenomena kerusakan generasi muda Indonesia semakin mengkhawatirkan. Maraknya kasus pelajar yang terlibat dalam kekerasan, penyalahgunaan narkoba, hingga tindakan kriminal menunjukkan adanya krisis nilai dan arah hidup.
Sejumlah kasus yang viral di media menunjukkan betapa rapuhnya kondisi generasi muda saat ini. Di tengah arus globalisasi dan liberalisasi, Sistem Kapitalisme yang mendominasi kehidupan sosial dan pendidikan turut berperan besar dalam membentuk generasi yang kehilangan arah dan nilai.
Berbagai kasus yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir menjadi bukti nyata kerusakan generasi di bawah Sistem Kapitalisme. Seorang siswa SMK Negeri 2 Pangkep dihujani pukulan oleh temannya di depan sekolah hanya karena senggolan bahu (detik.com, 4-8-2025).
Sebanyak 54 pelajar ditangkap saat hendak tawuran di Serpong, dengan barang bukti berupa celurit dan bom molotov. Di Penjaringan, Jakarta Utara, lima pelajar membegal sopir truk lansia dan menganiayanya hingga luka parah (beritasatu.com, 8-8-2025). Di Bandung, seorang pelajar SMK tewas ditusuk oleh temannya karena konflik asmara. (beritasatu.com, 4/8/2025).
Lalu seorang siswa SD menusuk pelajar MTs hingga tewas menggunakan gunting, menunjukkan perilaku agresif ekstrem di usia dini, (detik.com, 10-8-2025).
Baca juga:
Menghina Nabi, Kebebasan Berekspresi dalam Sistem Kapitalisme
Data terbaru dari Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 312.000 remaja Indonesia terpapar narkotika. (antaranews.com, 9-8-2025). Astaghfirullah, fakta-fakta ini bukan sekadar insiden terpisah, melainkan gejala sistemik dari kerusakan nilai dan moral yang melanda generasi muda. Generasipun lemah dalam mengendalikan dirinya menghadapi persoalan termasuk kecemasan dan ketakutan.
Kapitalisme Akar Persoalan Umat
Kapitalisme adalah sistem yang menempatkan kebebasan individu dan kepentingan materi sebagai nilai tertinggi, asasnya sekuler yaitu memisahkan nilai-nilai spiritual dari pendidikan dan kehidupan sosial, sehingga gagal membentuk generasi berkepribadian Islam. Output yang dihasilkan pendidikan sekuler adalah generasi yang tidak tahu jati dirinya sebagai muslim, sehingga tidak paham bagaimana harusnya berpikir dan bertindak yang benar sesuai misi penciptaan.
Ditambah tidak adanya lingkungan sosial yang mendukung dalam membentuk kepribadian generasi. Konten-konten yang ada di media hari ini pun seperti konten kekerasan, pornografi, dan gaya hidup hedonis mudah diakses, bebas kontrol dan memuat berbagai pemikiran yang merusak generasi, memperparah kerusakan mental dan perilaku remaja.
Baca juga:
Rekening Doormant, Rugikan atau Makin Sengsarakan Rakyat?
Negara juga gagal dalam melindungan generasi, Negara abai terhadap kesejahteraan dan pembinaan generasi muda. Padahal Berbagai persoalan generasi saat ini sangat membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif, yakni penerapan sistem Islam di bawah institusi negara Khilafah.
Islam akan menjadikan negara sebagai penanggung jawab segala urusan umat, termasuk membentuk kepribadian mulia generasi. Sistem pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada nilai akademis, tapi juga fokus membentuk kepribadian Islam.
Islam menjadikan akidah sebagai dasar pendidikan, membentuk pola pikir dan sikap. Tujuan pendidikan bukan sekadar mencetak tenaga kerja, tetapi membentuk manusia yang bertakwa dan berilmu.
Dalam sistem Islam, pendidikan adalah kebutuhan primer yang wajib difasilitasi negara tanpa pungutan biaya. Negara bertanggung jawab penuh atas kualitas dan pemerataan pendidikan. Negara Khilafah tidak akan membiarkan budaya asing yang merusak berkembang bebas masuk ke Masyarakat. Negara Khilafah juga akan mengontrol, dan menjadikan media sebagai sarana edukasi dan dakwah semata.
Baca juga:
Blokir Rekening: Bukti Kapitalisme Gagal Menjaga Harta
Selain Negara yang bertanggung jawab, ada peran penting keluarga dan masyarakat dalam membentuk generasi yang berkualitas. Islam menekankan pentingnya keluarga sebagai madrasah pertama. Orang tua wajib menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini, dan masyarakat berperan aktif dalam kontrol sosial yang aktif, mencegah penyimpangan dan mendukung pembinaan karakter generasi.
Kembali pada Sistem Islam
Kerusakan generasi yang kita saksikan hari ini bukanlah sekadar akibat kelalaian individu, tetapi buah dari sistem kapitalisme yang rusak secara struktural. Islam menawarkan solusi sistemik yang telah terbukti sukses dalam sejarah peradaban. Untuk menyelamatkan generasi muda dari jurang kehancuran, sudah saatnya kita kembali kepada sistem yang berasal dari Sang Pencipta—sistem Islam yang kaffah. Wallahu a’lam bish-shawab. [ry].

