Oleh : Dewi Putri, S.Pd
Aktivis Dakwah Muslimah
Beritakan.my.id, opini--Hamas yang merupakan gerakan perlawanan Palestina menyampaikan kecaman keras terhadap pernyataan Randy Fine, anggota Kongres Amerika Serikat (AS) yang menyarankan penggunaan bom nuklir terhadap wilayah Jalur Gaza. Seruan ekstremis ini adalah kejahatan besar dan memperlihatkan mentalitas fasis rasis yang menguasai pikiran politisi Amerika,” ungkap Hamas, seperti dikutip Antara dari Anadolu (beritasatu.com, 24-5-2025).
Pernyataan seorang politisi asal Amerika Serikat yang menyerukan pemboman nuklir terhadap Gaza adalah tindakan ekstrem yang tidak hanya mencerminkan kebiadaban, tetapi mengungkapkan mentalitas dan rasis yang berakar kuat dalam sebagian elit politik AS. Ujaran kebencian yang paling berbahaya, semestinya ditindak tegas oleh lembaga hukum internasional. Tapi justru dibiarkan, dianggap sebagai bagian dari kebebasan berpendapat dari politisi Amerika.
Hal ini menunjukan bahwa posisi Amerika Serikat dalam konflik Palestina - Zionis yakni sebagai pendukung setia dan pelindung Zionis global. Tidak peduli seberapa brutal dan tak berperikemanusiaanya tindakan entitas Zionis terhadap rakyat Palestina.
Seruan tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan mencerminkan sisi gelap para pendukung Zionis yang dengan enteng mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional. Dunia khususnya umat Islam dan para pemimpin negeri-negeri muslim harus membuka mata, bahwa Amerika Serikat bukanlah negara yang layak menjadi pemimpin dunia.
Baca juga:
Fantasi Sedarah dan Krisis Moral Digital
Dukungan tanpa syarat terhadap entitas Zionis termasuk pembenaran terhadap genosida dan kekerasan sistematis terhadap rakyat Palestina adalah bukti nyata AS telah kehilangan kredibilitasnya sebagai pemimpin dunia. Sudah saatnya dunia terutama negeri-negeri muslim mencabut legitimasi moral AS sebagai negara adidaya. Kemudian menyusun kekuatan bersama untuk menghadirkan tatanan dunia yang lebih adil dan bebas dari hegemoni negara yang terang-terangan mendukung penjajahan dan kejahatan perang.
Kejahatan yang begitu nyata dan nampak atas seruan pemboman nuklir terhadap Gaza dan pembantaian sistematis terhadap rakyat Palestina sebenarnya sudah tampak jelas di hadapan mata dunia. Akan tetapi, para penguasa negeri-negeri muslim tetap bungkam atau tidak menunjukkan sikap tegas dalam membela Gaza. Mereka mengabaikan seruan kaum muslimin untuk mengirimkan tentara ke Gaza untuk melawan Zionis. Sikap tersebut menjadi cermin memalukan yang menunjukkan dimana sebenarnya posisi penguasa negeri-negeri muslim.
Diamnya mereka bukanlah netralitas, melainkan bentuk pembiaran terhadap kezaliman. Saat anak-anak, perempuan dan warga Palestina dihancurkan oleh mesin perang zionis, yang didukung penuh oleh kekuatan global seperti Amerika Serikat, namun para pemimpin dunia Islam sibuk dengan retorika diplomatik, mengecam tanpa tindakan nyata. Maka umat berhak mempertanyakan keberpihakan mereka. Umat Islam di seluruh dunia harus menyadari bahwa perubahan sejati tidak akan datang dari para pemimpin yang takut kehilangan kursi dan kenyamanan, melainkan dari kebangkitan yang membutuhkan solusi yang benar dalam menghadapi kezaliman global.
Solusi yang hakiki terhadap penderitaan rakyat Palestina, bukanlah diplomasi semata atau perundingan yang hanya menguntungkan pihak penjajah. Jihad fisabililah yang dipimpin oleh kekuasaan yang sah yang menurut syariah yaitu Khilafah. Jihad adalah metode syar'i yang ditetapkan oleh Allah. Membebaskan tanah kaum muslim dari penjajahan, mengusir musuh-musuh Islam dan menyebarkan dakwah Islam. Ketiadaan perlawanan yang terorganisir yang dipimpin negara yang bersungguh-sungguh membela Islam membuat Islam diremehkan dan dianggap lemah oleh Zionis, Amerika Serikat dan para sekutunya.
Baca juga:
Job Fair Ricuh, Sarjana Hingga Pasca PHK Bertaruh
Kekuatan militer adalah alat untuk menimbulkan rasa gentar pada musuh-musuh Allah, termasuk Zionis yang melakukan kejahatan secara brutal terhadap muslim Palestina.
Di sisi lain, kehadiran Khilafah Islamiyyah sebagai institusi global akan menghancurkan dominasi dan hegemoni Amerika Serikat khususnya atas negeri-negeri kaum muslim. Khilafah akan menggantikan AS sebagai kekuatan adidaya, namun bukan dengan membawa penjajahan dan ketidakadilan sebagaimana Amerika melakukannya hari ini. Melainkan Khilafah akan membawa keadilan, rahmat dan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Baca Juga:
Indonesia Darurat Narkoba, Islam Solusi Nyata
Dengan politik luar negerinya yang berbasis dakwah dan jihad, khilafah akan membangun kekuatan militer yang sangat dahsyat dan ditopang oleh industri berat yang mandiri. Industri berat ini akan memproduksi persenjataan strategis, alat tempur canggih dan teknologi militer modern. Ini bukan sekedar mimpi melainkan keniscayaan yang wajib diperjuangkan umat Islam. Dengan kekuatan ini, khilafah akan melindungi kaum muslimin di seluruh dunia termasuk Palestina. Serta memberikan balasan yang setimpal kepada setiap musuh yang berani melecehkan kaum muslimin hingga menumpahkan darah umat Islam.Wallahu a'lam. [ry].